Bikin Foto Pernikahan dengan Ibu, Kisah Haru Wanita Pakai Jas Pria Ini

Banyak cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk menunjukkan bakti kasihnya pada orangtua. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh wanita asal China ini yang aksinya untuk sang ibu jadi viral.

Wanita asal China tengah ini mengenakan setelan pria demi memberikan foto pernikahan ibunya yang berusia 63 tahun, yang sebelumnya tidak pernah dimiliki oleh sang ibu. Foto pernikahan tersebut pun mencuri atensi dan banyak pengguna internet merasa terharu.

Seperti dilansir dari The Star, wanita yang berasal dari Shiyan of Hubei mengungkapkan ayahnya meninggal 20 tahun lalu dan tak pernah membawa ibunya untuk melakukan foto pernikahan. Bebarapa pasangan pada masa itu yang hidup di pedalaman China tak bisa menikmati foto pernikahan.

Ada Kisah Haru di Balik Wanita Pakai Jas Bikin Foto Pernikahan dengan IbuFoto: WeChat
"Sekarang aku sudah dewasa. Aku bisa mengambil alih tugas ini," kata wanita berusia 28 tahun yang diketahui dengan nama samaran Ma Er. Kepada surat kabar Shiyan Evening News, ia tak menyebutkan namanya karena tak tertarik pada wawancara lagi.

Ayahnya telah meninggal sejak 1997, saat ia berusia 7 tahun dan kakaknya berusia 17 tahun. Ibunya, Chen Zhaolian, yang buta huruf membesarkan anak-anaknya dengan bekerja sebagai pembersih jalan dan pengumpul sampah.

"Ibuku telah berusaha sangat keras untuk membesarkan kami," ujar Ma Er.

"Setiap wanita ingin mengenakan gaun pengantin yang indah. Ibuku tidak pernah punya kesempatan. Jadi aku memutuskan untuk mewujudkannya. Aku ingin melakukan ini," imbuhnya
Ada Kisah Haru di Balik Wanita Pakai Jas Bikin Foto Pernikahan dengan IbuFoto: WeChat
Jadi, Ma Er membawa ibunya ke sebuah studio foto. Chen terlihat sangat gugup dalam foto, itu adalah pertama kalinya dia memakai makeup. Dia mengenakan gaun pengantin putih, sementara putrinya mengenakan setelan jas cokelat muda. Chen pun menangis ketika putrinya memberinya buket.

Ma Er berkata dalam beberapa tahun pertama setelah ayahnya meninggal, ibunya sering menangis saat larut malam. "Aku tidak tahu banyak tentang kehidupan masyarakat pada waktu itu, dan aku hanya takut," katanya.

Sang ibu merupakan satu-satunya pencari nafkah keluarga. Menurut Ma Er ibunya sering dipermalukan oleh pejalan kaki saat bekerja untuk mengumpulkan sampah.

"Saudaraku dan aku tidak mengerti betapa sulitnya situasi yang dihadapi ibuku. Aku sadar ketika aku tumbuh dewasa," jelas Ma Er.

Ma Er pun menambahkan dia belajar keras di sekolah menengah, berusaha menyenangkan ibunya. Ia kemudian diterima di universitas yang diimpikannya, dan setelah lulus, dia bekerja di Wuxi, provinsi Jiangsu, pada 2013.

Sumber : detik.com

Comments

Popular posts from this blog

Apa sih Cryptolux Itu, Mengenal Cryptolux Dan cara Daftar

Sorot Tulisan Yang Paling Penting Pada Blogger

Mau Liburan Makin Hemat? Intip di Sini Caranya